Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu
hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan
tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus :
Rumus Umum Alkana,
CnH2n
+ 2
(JamesE.
Brady)
Nama-nama
sepuluh alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 10 terdapat pada tabel 5.1.
Hal ini merupakan dasar nama-nama seluruh senyawa organik.
Jumlah Atom C
|
Rumus Molekul
|
Nama
|
1
|
CH4
|
Metana
|
2
|
C2H6
|
Etana
|
3
|
C3H8
|
Propana
|
4
|
C4H10
|
Butana
|
5
|
C5H12
|
Pentana
|
6
|
C6H14
|
Heksana
|
7
|
C7H16
|
Heptana
|
8
|
C8H18
|
Oktana
|
9
|
C9H20
|
Nonana
|
10
|
C10H22
|
Dekana
|
Gugus Alkil
Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil
ini dapat dituliskan dengan menggunakan rumus:
CnH2n
+ 1
Dengan
menggantikan satu atom H, maka namanya juga akan berubah dari metana menjadi
metil. Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan.
Rumus
|
Nama Alkil
|
CH3 –
|
Metil
|
C2H5 –
|
Etil
|
C3H7 –
|
Propil
|
C4H9 –
|
Butil
|
Gugus
metil dan gugus etil masing-masing hanya sejenis, yaitu:
Gugus
propil ada dua jenis, yaitu:
Sedangkan
gugus butil ada empat jenis, yaitu:
Tata Nama Alkana
Dalam
pemberian nama alkana ini akan sangat sulit jika hanya menggunakan tata nama
alkana biasa (metana s.d. dekana, untuk C1 –C10). Hal ini disebabkan adanya
isomer-isomer dalam alkana, sehingga perlu adanya nama-nama khusus. Misalnya,
awalan normal digunakan untuk rantai lurus, sedangkan awalan iso untuk isomer
yang mempunyai satu cabang CH3 yang terikat pada atom karbon nomor dua. Padahal
sangat sulit bagi kita untuk memberikan nama pada rantai karbon yang mempunyai
banyak sekali isomer. Oleh karena itu, perhimpunan kimiawan internasional pada
pertemuan di Jenewa pada tahun 1892 telah merumuskan aturan penamaan senyawa
kimia. Tata nama yang mereka rumuskan itu terkenal dengan tata nama IUPAC (International Unionof Pure and Applied
Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah
biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa atau nama trivial.